7 Kutipan Desainer Interior Top tentang Desain Interior

Rooang.com | Ada yang bilang, serahkan urusan pada yang ahlinya. Tentu saja, keahlian itu ia peroleh bukan dalam waktu yang instan. Ada proses jatuh bangun di sana. Dari situlah ia kemudian belajar urusan menjadi lebih efektif dan efisien.
Menyimak apa yang dikatakan seorang ahli mengenai bidang yang ia tekuni kerap kali menarik. Sebab, kita bisa mendapatkan banyak hal dari sana. Apalagi jika diungkapkan dalam kalimat yang filosofis. Efeknya menghunjam ke dalam hati. Ia akan terngiang-ngiang di benak.
Nah, jika seorang desainer interior ditanyai mengenai desain interior, kira-kira, seperti apa jawaban mereka?
Yuk, kita simak 7 kutipan desainer interior top dunia ini.
Philippe Starck
“Penting kiranya menghadirkan cinta pada tempat yang Anda tinggali. Menyewa seorang desainer interior untuk merancang rumah Anda bukanlah ide yang baik karena tidaklah elok hidup dalam fantasi orang lain. Orang-orang sebaiknya memilih sendiri dan menandai identitas mereka pada tempat itu. Mereka sebaiknya memadupadankan segala hal untuk membuat koktail mereka sendiri.”
Karim Rashid
“Saya suka pengaruh langsung sebuah interior bagi kehidupan orang-orang. Melalui desain hotel atau ruang publik, saya tahu kalau orang-orang memerhatikan desain saya, dan mereka tidak sekadar melihatnya, mereka secara fisik membenamkan diri mereka ke dalamnya. Saya punya kekuatan untuk memengaruhi mereka pada level sosial tertentu, entah itu memberikan kesendirian yang santai, masyarakat, atau liburan yang menyenangkan. Saya juga mendapatkan kebahagiaan yang berlimpah dari desain suatu produk, karena masing-masing objek memiliki potensi untuk terhubung dengan konsumen, sekaligus membawa kebahagiaan bagi kehidupan mereka sehari-hari.”
Patricia Urquiola
“Orang sering kali bilang kalau sensualitas dan sensitivitas adalah ciri perempuan, padahal dua hal itu bukan spesifik tentang gender. Mereka melekat pada tiap individu. Tord Boontje, misalnya, lebih sensual dari saya. Bahwa yang membedakan perempuan dengan laki-laki adalah bahwa perempuan lebih fleksibel, mudah adaptasi, dan mampu melakukan banyak hal sekaligus. Kita harus mampu bertahan – itulah mengapa dua sifat – fleksibilitas dan adaptabilitas – sungguh saya sukai dalam desain.
Federico Delrosso
“Saya percaya bahwa arsitektur yang sebenarnya tidak berhenti pada permukaan rumah saja, tapi juga harus berkembang tanpa jeda, seperti Moebius strip, mulai dari eksterior hingga interior. Dalam proyek saya, eksterior selalu menemukan homolog alamiahnya di dalam. Tapi, lebih dari sekadar korespondensi yang sederhana (kosong yang mencerminkan isi), saya sungguh nyaman bekerja dengan dua hal mendasar ini: cahaya dan material alam.
 Martin Brudnizki
“Menggabungkan teknologi termutakhir dengan interior adalah perkara lazim hari ini, yang coba kita atasi dengan membuat penyesuaian sebanyak mungkin. Kemajuan teknologi yang lebih kita inginkan saat ini adalah lampu yang hemat energi. Interior hotel, misalnya, selalu terkait dengan pencahayaan yang hangat, yang harus bisa disesuaikan terangnya menurut pergerakan waktu. Bohlam dan perlengkapan lampu yang tersedia di pasaran saat ini, tidak mungkin memenuhi kebutuhan itu.
 Thierry W. Despont
“Sampai awal abad ke-20, desainer dan arsitek hebat, semisal Frank Lloyd Wright, tidak pernah berpikir mendesain rumah tanpa sekaligus mendesain ruangan dan furniturnya. Tapi, sekarang ada pembagian antara dua profesi ini, yang saya harus menyesalinya atau justru mengambil keuntungan darinya; Memang, saya akhirnya tak bisa pastikan kapan arsitektur berhenti dan desain interior mulai.”
Michael S. Smith
“Apa yang saya kerjakan adalah hal paling menyenangkan di dunia. Sepanjang waktu, saya memiliki kesempatan untuk menggabungkan kecintaan pada sejarah dengan keindahan sekaligus. Lebih dari sekadar estetika, hal yang paling menarik minat saya adalah aspek psikologis sebuah desain. Saya terobsesi mencari tahu apa yang personal dan organik pada klien. Saya ingin tahu keeksentrikan dan budaya individual si klien. Sebuah rumah harus mencerminkan lokasinya; sementara dekorasinya mencerminkan antropologi sosialnya.”

Sumber : http://media.rooang.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUMAH ADAT SABU (AMMU RUKOKO)

Cara Membuat maket Sederhana