Tugas Akhir Arsitektur? Ini 10 Rahasia Menghadapinya!

Rooang.com | Mahasiswa arsitektur tingkat akhir pasti sudah terbiasa dengan yang namanya penolakan saat asistensi Tugas Akhir. Hal ini kadang membuat marah, sedih, atau mungkin depresi. Namun, sebelum menjalani sidang, ada baiknya Anda mengetahui beberapa kesalahan yang biasanya dilakukan mahasiswa agar Anda dapat menghindarinya.
Oke. Pertama yang perlu diperhatikan adalah bahwa ini bukan sekadar persoalan nilai meskipun banyak mahasiswa mencoba mengerjakan tugas akhir untuk mendapatkan skor A. Tetapi, efek Tugas Akhir tidak hanya sebatas goresan tinta rapor mahasiswa. Dampak TA juga akan memengaruhi kepercayaan diri, motivasi, dan bahkan menjadi acuan beberapa perusahaan untuk merekrut Anda. Proyek akhir akan menunjukkan apa passion mahasiswa tersebut. Sehingga ketika Anda lebih perhatian pada, misalnya, masalah tata kota, lansekap, atau arsitektur nusantara, biasanya itu yang akan menunjukkan ke mana arah karir atau fokus pendidikan Anda selanjutnya.
Ada banyak sekali alasan kegagalan dalam proyek akhir dan rata-rata mahasiswa terjebak pada kesalahan yang sama. Rooang mencoba menyalin daftar apa saja, sih, yang wajib menjadi perhatian mahasiswa saat sidang akhir. Daftar ini mungkin tidak lengkap, tetapi semoga dapat membantu Anda melewati proses penilaian. Check it out!]

10. “Kenapa saya tidak melihat A, B, C dalam gambarmu?”

 

Yup! Dialog penggalan yang mungkin terjadi dan terlontar dari mulut dosen penguji seperti itu bisa langsung membuat mahasiswa kaku berdiri. Ketika Anda terlalu gembira dan riang dengan ide desain, Anda mungkin melupakan hal penting ini: kelengkapan tugas. Tak peduli betapa hebat dan mengagumkannya ide Anda, jangan lupa mencantumkan semua aspek yang diminta meskipun secara singkat.
Untuk terhindar dari kekeliruan itu, lakukan hal berikut. Baca dengan cermat laporan petunjuk (brief) Tugas Akhir, highlight (warnai) poin-poin penting, pasang di depan meja Anda, lakukan banyak diskusi dengan teman seperjuangan, jangan malu untuk bertanya, bentuk rangkuman dari opini-opini orang lain mengenai rancangan, dan tinjau berulang kali selama proyek akhir Anda berjalan untuk memastikan Anda mengerjakannya sesuai rencana kerja.

9. Detail yang Sering Diabaikan

Anda kadang tergesa-gesa menyelesaikan hal-hal yang kompleks dan mengabaikan detail-detail yang diminta dosen pembimbing Anda untuk diubah. Waktu biasanya menjadi alasan kuat untuk melupakan hal-hal remeh dan kecil. Padahal dengan memperbaiki di awal dapat mengurangi kemungkinan Anda mendapatkan counter-attack dari para penguji di kemudian hari.
Ingat, hasil keluaran Anda harus jelas menunjukkan apa yang diharapkan. Baca kembali nasihat dosen pembimbing selama proses pembelajaran, mengabaikannya akan membawa Anda pada bahaya.

8. Tanyakan ‘Kenapa?’

Kata yang paling krusial dan esensial di dalam dunia arsitektur adalah ‘kenapa?’. Kata ‘kenapa’ menjadi pondasi utama semua pengambilan keputusan dalam desain, yang kemudian akan mengantarkan Anda pada rasa ingin tahu. Proyek Anda tidak menjadi sekedar menjawab pertanyaan, tetapi lebih dalam, Tugas Akhir harus dapat menjadi solusi.
Desain dimulai dengan proses mencari tujuan, di mana goal itu harus sesuatu yang disengaja dan memiliki alasan. Proyek yang baik akan dapat dibenarkan dan rasional. Jika Anda akan memulai presentasi sidang dengan kalimat ‘yah, saya memilih bentuk lingkaran karena saya menyukainya’ atau ‘saya memilih warna ini agar terlihat menarik’, well, sebaiknya segera Anda buang jauh-jauh jawaban yang tidak beralasan kuat.

7. Bagaimana Bangunan Anda Bisa Dibangun?

Ya, di balik banyaknya prinsip desain: warna, tekstur, harmoni, dll, Anda juga perlu memikirkan cara untuk membuat desain Anda tampak realistis dan masuk di akal. Tidak perlu detail, yang penting Anda cukup tahu, misalnya, material apa yang mampu menahan beban sebegitu kuatnya atau jenis lempeng apa yang bisa meliuk-liuk serba futuristik di bangunan Anda. Proposal desain yang Anda buat tidak boleh cuma punya ‘niat’, Anda harus meyakinkan juga kalau ia bisa dibangun.

6. Lepaskan Jeratan Software

Sketchup, CAD, Revit, dan software arsitektur lainnya memang memberi dampak besar dalam perkembangan teknologi arsitektur masa kini. Sayangnya, untuk mahasiswa arsitektur, terkadang software malah dapat membatasi ide. Desain yang dimulai tidak dengan perencanaan matang dan langsung menggunakan software hanya akan menunjukkan hasil kerja lengkap yang semu. Ilusi desain yang tidak memiliki ruh.
Buruknya, desain Anda akan terjebak di dalam layar komputer dan melakukan perulangan sia-sia tanpa dasar jelas. Nasihat terbaik Rooang untuk ini adalah tinggalkan CAD dan semua software arsitektur sampai Anda benar-benar selesai menganalisa semua aspek penting dari ide Anda.

5. Buat Detail untuk Memperjelas

Beberapa tutor memiliki pendapat yang sama, bahwa gambaran yang kecil biasanya mengindikasikan lemahnya pengetahuan mahasiswa terhadap detail. Oleh karena itu, agar para dosen memahami maksud gambar Anda, buatlah juga detail gambar yang agak besar dan terlihat jelas dalam skala yang lebih kecil, seperti detail struktur atap dalam milimeter atau centimeter.

4. Tanya, Tanya, dan Terus Bertanya

Sebuah desain adalah proses berulang-ulang untuk menemukan hasil terbaik dalam lingkungan sosial. Sebagian besar proyek yang berhasil biasanya muncul dari dialog. Kalau Anda berharap mendapatkan nilai menakjubkan, jangan berdiam diri di rumah! Bicarakan ide Anda kepada orang lain dan terima masukan atau pendapat mereka. Lebih baik lagi jika Anda mendatangi dosen-dosen Anda, para ahli di bidangnya, dan bukan hanya dosen pembimbing. Bertanyalah banyak hal mengenai rancangan Anda.

3. Usahakan Mengatur Waktu dengan Tepat

Buat mahasiswa semester akhir, mengelola waktu menjadi tantangan besar. Dalam dunia nyata, klien Anda nantinya tidak akan peduli dengan alasan apa pun jika gambar Anda tidak selesai. Maka dari itu, pada skripsi pun, Anda harus belajar mengelola waktu secara efektif. Lebih baik lagi jika Anda sudah bergerak jauh lebih cepat sebelum tenggat pengumpulan. Jangan mengerjakan sesuatu ketika sudah mepet. Bekerjalah sekarang!

2. Presentasi Harus Menakjubkan Penonton

Tidak ada yang lebih buruk daripada ide brilian yang dipresentasikan sembarangan. Memberikan perhatian lebih pada presentasi adalah hal vital. Banyak proyek yang gagal diterima karena energi diforsir habis-habisan pada ide desain dan hasil rancangan, tetapi tidak maksimal saat mengkomunikasikan presentasi.
Cara meminimalisasi kegagalan saat presentasi, antara lain: mengulang membaca sebelum memulai presentasi, menghitung alokasi waktu, menyiapkan struktur dan konten pada elemen verbal maupun grafik, sering berlatih, dan perlakukan setiap presentasi layaknya profesional. Tampilan yang rapi juga jangan dilupakan.

1. Kreasi Ruang, Bukan Hanya Tampilan Luar

Kesalahan yang paling klasik dan sering dilakukan yang dapat merusak kualitas proyek adalah penekanan berlebihan pada objek dan fitur. Mahasiswa sebagian besar akan tertarik pada penampilan luar objek dan fitur apa yang ditawarkan bangunan mereka. Pada beberapa kasus mungkin Anda akan dapat memutar-mutar bentuk luar rancangan Anda, membuatnya tampak menarik dengan komposisi antarkomponen, tetapi justru memberikan porsi kecil pada pertimbangan ruang.
Padahal jika Anda ingin memperkuat proses desain, Anda sebaiknya fokus pada kreasi ruang. Dengan begitu, estetika objek luar Anda akan terbentuk dengan sendirinya. Toh, buat apa bangunan terlihat mewah dan megah dari luar, jika feel nyaman tidak bisa dirasakan penghuni dan pengunjung ketika sudah masuk ke dalam bangunan.

 Sumber : http://media.rooang.com

 


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUMAH ADAT SABU (AMMU RUKOKO)

Cara Membuat maket Sederhana